~arti sabuk polos/hitam= Sabuk polos atau hitam secara mendasar
mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg
buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati
Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate
sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa
yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan
tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
~Arti sabuk jambon/merah muda
Sabuk jambon atau merah muda secara mendasar mengandung maksud bahwa
siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah
yg benar. Warna jambon atau merah muda mengandung arti warna
keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan
jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah
sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg
mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung
dan belum tetap wataknya.
~Arti sabuk hijau
Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah
siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna
keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di
harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun
berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn
mengutamakan ajaran SH Terate.
~Arti sabuk putih
Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam
latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa
seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti
arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan
salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH
Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran
kerohanian/ke-SH-an.
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg
diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat
bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air
yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan "tiniti liring,
tindak ing ati"..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar